Cinta. Cinta. Cinta. Hal yang klise banget sebenernya. Untuk pertama kalinya aku ngambil tema ini untuk post blog, biasaya ngga bertema, kan? wakaka. But, it's not about me! tapi tentang apa yang aku lihat.
Orang-orang mungkin tau, kalau aku ini adalah tipe orang yang suka banget sama cerita romance, mau ceritanya tukang becak kek, tukang ojek kek, montir kek, tukang cireng kek, tukang formalin kek, pokoknya yang berbau romance aku ikutin! Makanya, aku ini adalah seorang pecinta melodrama sejati *tsah* suka banget cerita yang menye-menye kaya gitu. Kebanyakan kisah cinta yang suka aku ikutin adalah yang bikin nangis, kebanyakan bukan semuannya loh.
"Aku mencintaimu, Kang Maru....." |
Akhirnya datanglah pertanyaan...
"Cinta Kok Bikin Sedih?"*
*Qoutes from novel by Christian Simamora
Benerkan? makanya sekarang lagi jaman banget akun-akun twitter galau-galau gitu. Awalnya cinta, tapi lama kelamaan bikin sedih juga, itu hasil apa yang aku lihat selama ini. Dimulai dari lingkungan sekitar, televisi, novel, internet, dan banyak hal lainnya.
Perceraian, perselingkuhan, tikung-tikungan, rasa bosan, cinta terlarang, orang ketiga-keempat-kelima, haduh banyak deh. Semuanya bikin sedih, semuanya bikin kesel. Aku aja yang sebagai pengamat suka kesel sendiri, "Duh, kapan sih nih selesainya?", gimana yang ngalamin?
Dan, menurutku, yang paling bikin aku sedih, kesel, dan bete adalah rasa bosan. Ada kalanya, rasa bosan pada pasangan itu melanda. Kaya misalnya kisah dongennya Cinderella itu, katanya sih mereka hidup bahagia selamanya, tapi siapa yang tau, kan, kalau ternyata pangerannya itu bisa aja bosen sama hubungannya dengan Cinderella? Siapa tau. Ya, mungkin itu semua adalah efek dari kebanyakan lihat yang sedih-sedih, jadi aku tersugesti untuk beranggapan bahwa, cinta itu bikin sedih.Hiks.
Sesuai dengan judul post ini, Ketika Cinta Dapat Terlihat Seindah Itu, udah kelihatan jelas dong kalau aku ini udah ngerubah persepsi-ku tentang cinta itu bikin sedih? Yap, tadi aku berniat travelling di YouTube dengan tujuan "nyari tugas Biologi", tapi ujung-ujungnya adalah aku lebih tertarik ngeliat video recommended dari YouTube daripada ngelanjutin travelling-ku tentang tugas Biologi, (jangan ditiru, guys).
Awalnya aku ngeliat-liat video iklan gitu (iklan dari Thailand, kan, banyak yang mengharukan tuh), lalu aku ngeliat video tentang cowok yang lagi ngelamar ceweknya, lucu, dia ngelamar pakai kertas-kertas gitu, you know lah, tapi lucunya di kertas-kertas itu banyak gambar meme komiknya, hahaha. Ekspresi bahagia mereka itu yang bikin aku mau, nggak mau, ikutan nyegir juga.
Lalu berlanjut kepada video 2nd anniversary-orang-yang-tentu-aja-aku-ngga-kenal (bukan orang yang sama di video lamaran itu, ya). Dan video inilah yang bikin akhirnya aku melihat, Ketika Cinta Dapat Terlihat Seindah Itu. Yeah, mungkin akulah yang terlalu lebay dan menye-menye, tapi kan perasaan setip orang itu berbeda-beda, hehehe. Akhirnya, aku ngebuka channel YouTube orang itu dan ternyata banyak video tentang dia dan pasangannya. So sweet. Check this, if you want to see.
Ternyata, nggak selamanya cinta itu bikin sedih, dan nggak selamanya cinta itu indah. Cinta juga butuh keseimbangan, bukan cuma ekosistem aja yang butuh keseimbangan (nah loh).
Komentar
Posting Komentar