Ingat saat pertama kita bertemu?
Saat aku dan kamu masih menjadi orang asing.
Berbicara hanya untuk sekedar ramah tamah.
Lalu kita dipersatukan oleh suatu sebab. Suatu peristiwa. Suatu kejadian.
Ketika kamu bertanya padaku sebuah pertanyaan paling lugu yang pernah aku dengar,
Aku tertawa karena kamu.
Ketika aku bertanya padamu sebuah pertanyaan paling lugu yang pernah kamu dengar,
Kamu tertawa karena aku?
Bahkan Tuhan mempersatukan kita dengan perbedaan.
Lalu, di tengah perbedaan kita menemukan...satu, oh, tidak, banyak persamaan.
Bahkan Tuhan juga memperdekat kita dengan persamaan.
Kita berbincang dengan topik bicara yang tidak jelas, lalu tertawa.
Kita saling meledek, bercanda.
Kita saling mengkritik satu sama lain, lalu mulai membenah diri diam-diam.
Kamu. Keunikanmu. Keanehanmu. Karaktermu. Sifatmu. Dan, kita.
Semuanya ada di sini, di otakku. Teruntai menjadi unforgettable memories.
Aku tidak pernah mendaftar siapa saja kamu. Tapi taukah kamu? Kamu selalu aku ingat.
Biarlah itu semua menjadi sebuah kebahagian penuh senyum.
Kebahagiaan di tengah ketakutan dan keraguan.
Sebuah senyum di wajah putus asa ini.
Biarlah itu terus mengalir bersama hari-hari kita yang selalu disibukkan dengan pertanyaan klise, apa yang akan terjadi di masa depan?
Dan biarlahkanlah semua itu.
Tanpa harus ada pertanyaan.....
Apa itu?ㅡ
Saat aku dan kamu masih menjadi orang asing.
Berbicara hanya untuk sekedar ramah tamah.
Lalu kita dipersatukan oleh suatu sebab. Suatu peristiwa. Suatu kejadian.
Ketika kamu bertanya padaku sebuah pertanyaan paling lugu yang pernah aku dengar,
Aku tertawa karena kamu.
Ketika aku bertanya padamu sebuah pertanyaan paling lugu yang pernah kamu dengar,
Kamu tertawa karena aku?
Bahkan Tuhan mempersatukan kita dengan perbedaan.
Lalu, di tengah perbedaan kita menemukan...satu, oh, tidak, banyak persamaan.
Bahkan Tuhan juga memperdekat kita dengan persamaan.
Kita berbincang dengan topik bicara yang tidak jelas, lalu tertawa.
Kita saling meledek, bercanda.
Kita saling mengkritik satu sama lain, lalu mulai membenah diri diam-diam.
Kamu. Keunikanmu. Keanehanmu. Karaktermu. Sifatmu. Dan, kita.
Semuanya ada di sini, di otakku. Teruntai menjadi unforgettable memories.
Aku tidak pernah mendaftar siapa saja kamu. Tapi taukah kamu? Kamu selalu aku ingat.
Biarlah itu semua menjadi sebuah kebahagian penuh senyum.
Kebahagiaan di tengah ketakutan dan keraguan.
Sebuah senyum di wajah putus asa ini.
Biarlah itu terus mengalir bersama hari-hari kita yang selalu disibukkan dengan pertanyaan klise, apa yang akan terjadi di masa depan?
Dan biarlahkanlah semua itu.
Tanpa harus ada pertanyaan.....
Apa itu?ㅡ
mels, keren *-*
BalasHapus