Dulu,
Aku punya sesuatu yang ingin aku wujudkan walaupun aku pikir itu ngga mungkin.
Dulu juga,
Aku juga pernah menceritakan sesuatu yang ingin aku wujudkan itu kepada teman yang punya tujuan yang sama.
Kita...membayangkan jika sesuatu itu menjadi nyata dan kita masih bareng, lucu juga ya.
Sesuatu itu adalah sebuah SMA Negeri di Bekasi yang menjadi target aku saat kelas 8 SMP. Jika orang lain tanya "kamu mau masuk mana?" aku ragu untuk menyebut nama SMA itu (karena malu kalo ngga bisa masuk situ, haha).
Dan aku semakin pesimis sejak tau hasil NEM ku, hahaha emang ngga mungkin ternyata masuk sana.
TAPI TERNYATA SALAH.
Benar kata orang kalo kita harus berpikir optimis dulu. Yah walau kita ngga tau ujung dari ke-optimisan itu positif atau negatif.
Seandainya jika aku ikut ppdb ternyata NEM ku yang sangat biasa aja ternyata cukup untuk masuk sana, ya karena NEM di Bekasi itu sangat kecil-kecil dan NEM aku yang sangat biasa aja itu masih bisa disebut lumayan.
Harusnya aku seneng kan? Aku pengen gitu ngerasain gimana rasanya suatu target bisa terwujud.
Tapi ngga bisa, ini semua karena sesuatu yang mengubah segalanya.
Sesuatu itu adalah...oke ngga bisa disebut disini, biarin aja lah sesuatu itu tetap menjadi sesuatu. Kadang kalo lagi nulis begini perasaan mengalir gitu aja, dan aku ini tipe orang yang gampang keceplosan, suka lupa kalo semua tulisan ini bisa dibaca siapa aja.
Jadi intinya, sesuatu itu merubah segalanya. Mungkin ini lebay, tapi biarin aku bermetafora.
Sesuatu itu yang membuat aku ngga boleh untuk masuk SMA yang diam-diam aku targetin dalam hati (dan sekarang namanya bukan diam-diam lagi karena udah aku share ke blog ini -_-)
Dan teman yang aku ceritakan sebelumnya itu sudah diterima di sana, selamat ya! Jangan lupa ya dulu waktu kelas 8 kita pernah ngegalau tentang preman yang tinggal di deket sekolah itu. Hahahaha. Dan aku tau kok kemungkinan sangat besar kamu ngga akan baca tulisan ini karena kamu itu sangat gaptek...saking gapteknya ngga tau apa itu blog! Hihihi bercanda.
Sekarang aku udah masuk SMA lain yang beda dari kalian semua, padahal kalo aku masuk SMA yang aku targetin itu mungkin aku bisa masuk rekor MURI karena se-TK, se-SD, se-SMP, se-SMA sama Gifa (halah, Melita lebay-_-)
Untuk kawan-kawan di SMP jangan lupakan aku walau kita beda SMA ya, aku ngga bisa merangkai kata-kata indah yang berhiperbola dengan indahnya, aku ngga bisa. Seperti kata tante Tjindy, kalo aku membuat rangkaian kata berbahasa Indonesia dengan indahnya itu NGGA PANTES.
Mungkin Mega dan Sarah Hanifia juga tau kan...aku ngga bisa bikin puisi, mereka selalu ngeledek aku dengan flashback masa-masa kelas 3 SD kita. Saat kita ber-3 disuruh bikin puisi cuma aku yang ngga bisa, cuma aku yang menjadikan lirik lagu menjadi puisi saking ngga ada inspirasinya. Dan saat kita bertiga di-adu untuk lomba baca puisi...aku udah latihan dan ternyata aku tereleminasi dengan komentar "kamu baca puisi atau nari?" karena ekspresi aku yang super lebay.
Dan buat (calon) teman SMA, maaf ya kalo aku ini (mungkin) sangat SKSD, kalo kalian ngerasa "ngga kenal siapa-siapa" jangan gitu deh karena aku lebih "ngga kenal siapa-siapa".
Ah...ini kayaknya emang post yang paling bocor dan paling hiperbola, jadi daripada semakin banyak yang bocor aku sudahi saja semua ini *eaa.
Salam,
See you next time.
Aku punya sesuatu yang ingin aku wujudkan walaupun aku pikir itu ngga mungkin.
Dulu juga,
Aku juga pernah menceritakan sesuatu yang ingin aku wujudkan itu kepada teman yang punya tujuan yang sama.
Kita...membayangkan jika sesuatu itu menjadi nyata dan kita masih bareng, lucu juga ya.
Sesuatu itu adalah sebuah SMA Negeri di Bekasi yang menjadi target aku saat kelas 8 SMP. Jika orang lain tanya "kamu mau masuk mana?" aku ragu untuk menyebut nama SMA itu (karena malu kalo ngga bisa masuk situ, haha).
Dan aku semakin pesimis sejak tau hasil NEM ku, hahaha emang ngga mungkin ternyata masuk sana.
TAPI TERNYATA SALAH.
Benar kata orang kalo kita harus berpikir optimis dulu. Yah walau kita ngga tau ujung dari ke-optimisan itu positif atau negatif.
Seandainya jika aku ikut ppdb ternyata NEM ku yang sangat biasa aja ternyata cukup untuk masuk sana, ya karena NEM di Bekasi itu sangat kecil-kecil dan NEM aku yang sangat biasa aja itu masih bisa disebut lumayan.
Harusnya aku seneng kan? Aku pengen gitu ngerasain gimana rasanya suatu target bisa terwujud.
Tapi ngga bisa, ini semua karena sesuatu yang mengubah segalanya.
Sesuatu itu adalah...oke ngga bisa disebut disini, biarin aja lah sesuatu itu tetap menjadi sesuatu. Kadang kalo lagi nulis begini perasaan mengalir gitu aja, dan aku ini tipe orang yang gampang keceplosan, suka lupa kalo semua tulisan ini bisa dibaca siapa aja.
Jadi intinya, sesuatu itu merubah segalanya. Mungkin ini lebay, tapi biarin aku bermetafora.
Sesuatu itu yang membuat aku ngga boleh untuk masuk SMA yang diam-diam aku targetin dalam hati (dan sekarang namanya bukan diam-diam lagi karena udah aku share ke blog ini -_-)
Dan teman yang aku ceritakan sebelumnya itu sudah diterima di sana, selamat ya! Jangan lupa ya dulu waktu kelas 8 kita pernah ngegalau tentang preman yang tinggal di deket sekolah itu. Hahahaha. Dan aku tau kok kemungkinan sangat besar kamu ngga akan baca tulisan ini karena kamu itu sangat gaptek...saking gapteknya ngga tau apa itu blog! Hihihi bercanda.
Sekarang aku udah masuk SMA lain yang beda dari kalian semua, padahal kalo aku masuk SMA yang aku targetin itu mungkin aku bisa masuk rekor MURI karena se-TK, se-SD, se-SMP, se-SMA sama Gifa (halah, Melita lebay-_-)
Untuk kawan-kawan di SMP jangan lupakan aku walau kita beda SMA ya, aku ngga bisa merangkai kata-kata indah yang berhiperbola dengan indahnya, aku ngga bisa. Seperti kata tante Tjindy, kalo aku membuat rangkaian kata berbahasa Indonesia dengan indahnya itu NGGA PANTES.
Mungkin Mega dan Sarah Hanifia juga tau kan...aku ngga bisa bikin puisi, mereka selalu ngeledek aku dengan flashback masa-masa kelas 3 SD kita. Saat kita ber-3 disuruh bikin puisi cuma aku yang ngga bisa, cuma aku yang menjadikan lirik lagu menjadi puisi saking ngga ada inspirasinya. Dan saat kita bertiga di-adu untuk lomba baca puisi...aku udah latihan dan ternyata aku tereleminasi dengan komentar "kamu baca puisi atau nari?" karena ekspresi aku yang super lebay.
Dan buat (calon) teman SMA, maaf ya kalo aku ini (mungkin) sangat SKSD, kalo kalian ngerasa "ngga kenal siapa-siapa" jangan gitu deh karena aku lebih "ngga kenal siapa-siapa".
Ah...ini kayaknya emang post yang paling bocor dan paling hiperbola, jadi daripada semakin banyak yang bocor aku sudahi saja semua ini *eaa.
Salam,
See you next time.
Komentar
Posting Komentar